“Peluang dan
Tantangan Tehnologi energi matahari sebagai alternative ketahanan energi Nasional”.
Sebagian
besar pembangkit listrik di Tanah air di dominasi oleh energi tenaga uap yang
berbahan dasar batubara, namun akhir-akhir ini mencuat isu bahwa cadangan fosil
semakin berkurang, sementara dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, telah
ditemukan beberapa alternative energi lainnya.
Salah satunya pemanfaatan energi matahari yang diubah menjadi listrik yang ramah lingkungan dan tersedia
sepanjang masa.Telepas
dati keunggulan tehnologi tersebut, Pemanfaatannya di Indonesia masih dalam
prosentase kecil atau mungkin belum dikenal oleh masyarakat luas, bahkan ada
faktor kendala bahwa investasi listrik tenaga surya cinderung tidak terjangkau.Namun masyarakat Indonesia sebenarnya harus
mengatahuai bahwa bahan dan cara kerja yang aman terhadap lingkungan menjadikan
sel surya sebagai salah satu hasil teknologi pembangkit listrik yang efisien
bagi sumber energi alternatif masyarakat di masa depan.
Seharusnya semakin berkembangnya teknologi dan
makin meningkatnya permintaan masyarakat akan suatu kecanggihan teknologi, maka
diperlukan juga sumber daya manusia yang
kreatif sebagai penopang dari kemajuan teknologi tersebut.
Dalah hal ini kita ketahui bersama panel
surya dapat kita gunakan sebagai alternatif dengan memanfaatkan tenaga matahari, tentunya hal ini bertujuan
untuk mempermudah dan membantu masyarakat Indonesia.
Sel surya, solar
cell, photovoltaic, atau fotovoltaik sejak tahun 1970-an telah mengubah cara pandang kita tentang energi dan memberi jalan baru bagi
manusia untuk memperoleh energi listrik tanpa perlu membakar bahan bakar fosil
seperti halnya pada minyak bumi, gas alam atau batu bara, tidak pula dengan
menempuh jalan reaksi fisi nuklir.
Sel surya mampu beroperasi dengan baik di
hampir seluruh belahan bumi yang tersinari matahari, sejak dari Maroko hingga
Merauke, dari Moskow hingga Johanesburg, dan dari pegunungan hingga permukaan
laut.Sel surya dapat
digunakan tanpa menyebabkan polusi, baik polusi udara maupun suara. Sel surya
juga telah lama dipakai untuk memberi tenaga bagi semua satelit yang mengorbit
bumi hampir selama 30 tahun. Sel surya tidak memiliki bagian yang bergerak,
namun mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan.
Albert Einstein dan Louis de Broglie yang menyatakan bahwa
cahaya adalah bentuk partikel dan gelombang dengan teori dualitas partikel-gelombang
telah memberikan kontribusi yang besar dalam memanfaatkan gelombang
elektromagnet dalam kehidupan sehari-hari. Cahaya matahari yang merupakan
pancaran gelombang elektromagnet adalah salah satu contoh dari sekian banyak
bentuk energi yang dapat kita rasakan di bumi dan telah kita manfaatkan sumber
dayanya selama berabad-abad.Indonesia kita
mengetahuainya sebagai negara yang menerima panas matahari lebih banyak dibanding
negara lain, tentunya hal ini menjadi potensi yang sangat besar untuk
mengembangkan tenaga surya sebagai alternatif batubara dan diesel sebagai
pengganti bahan bakar fosil yang bersih, tidak berpolusi, aman dan
persediaannya tidak terbatas.
Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa energi
matahari dapat menjadi alternatif ketahanan nasional kita dan membantu
masyarakat di berbagai sektor lainnya.
Terimakasih Sudah Membaca Ya
Penyelenggara : INSUN POWER