SQUAD TKJ SMKN 5 BANJARMASIN

Sudah Seperti Keluarga Sendiri...TKJ SMKN 5 KERENNN

Diklat Assesor P1 SMKN 5 Banjarmasin

Diklat Assesor P1 kali ini di ikuti oleh 25 Guru SMK dengan jurusan yang Bervariasi, serta dari berbagai sekolah SMK di Kalimantan Selatan.

Diklat PKB Guru SMK Produktif oleh P4TK Medan

Peserta Diklat Komunitas MGMP diadakan di SMKN 2 Banjarmasin Jurusan TKJ.

Rabu, 18 April 2018

Lomba Menulis Blog Nasional 2018



Lomba Menulis Blog Nasional 2018 di Kemendikbud




-Pendaftaran dalam lomba ini Gratis
-Peserta yang mendaftar dalam lomba ini adalah Warga Negara Indonesia (WNI), artfesi sebagai artinya peserta dalam lomba adalah Umum, baik mahasiswa, pelajar, ataupun masyarakat umum yang -Berprofesi sebagai blogger
-Setiap peserta wajib menulis artikel yang haruslah sesuai dengan tema
-Tulisan di dalam Blog hars disertai dengan (hashtag) #sahabatkeluarga di setiap akhir tulisannya tersebut
-Blog yang dilombakan dalam lomba ini haruslah ditulis dengan Bahasa Indonesia yang baik dan ----benar
-Blog yang dilombakan adalah karya perorangan

-Blog juga adalah karya orisinal, bukan terjemahan, rangkuman atau diambil dari tulisan blog lain atau situs lainnya;
-Blog yang dilombakan dalam lomba menulis ini memiliki desain menarik, diutamakan yang dilengkapi foto, gambar, video atau lain-lain;
-Peserta dalam lomba haruslah menyertakan minimal 1 (satu) judul berikut hyperlink/tautan dari laman ini sebagai bagian tulisan dan atau referensi tulisan;
-Peserta dapat mengikutkan lebih dari satu tulisan;
-Tidak ada postingan/konten blog yang menyinggung Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA), serta mengandung unsur pornografi, dan/atau konten ilegal lainnya;
-Blog yang dilombakan dipublikasikan antara tanggal 1 Maret 2018
-Adapun batas akhir pendaftarannya sampai dengan tanggal 14 Agustus 2018
-Panjang tulisan minimal 1.000 kata;
-Kompetisi tidak berlaku bagi karyawan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
-Panitia berhak untuk mendiskualifikasi peserta dan/atau pemenang, yang dianggap melanggar sebagian atau seluruh syarat dan ketentuan kompetisi ini;
-Keputusan juri akan bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat;
-Panitia berhak memperbanyak, menggunakan, dan mengumumkan sebagian atau keseluruhan isi blog dalam media apapun tanpa remunerasi atau kompensasi.
-Memiliki profil blogger yang jelas dan lengkap (nama, email), bukan anonim;
-Blog yang diikutsertakan dalam lomba ini telah aktif sebelum tanggal 1 Maret 2017
-Hadiah Lomba Menulis Blog Nasional 2018

-Pemenang I dalam lomba menulis blog ini akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai Rp7.000.000,
-Pemenang II dalam lomba menulis blog ini akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai  Rp6.000.000,-
-Pemenang III dalam lomba menulis blog ini akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai  Rp5.000.000,-
-Pemenang Harapan dalam lomba menulis blog ini akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai  untuk 7 orang @Rp4.000.000,-

Minggu, 15 April 2018

Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian



Hai Ayah dan Bunda.

Apa kabarnya semoga senantiasa sehat dan bahagia selalu ya...aamiin aamiin aamiin yaa rabbal alamin.

Selamat datang di blog saya. Disini saya akan membahas sedikit tentang peran orang tua serta keluarga dan juga lingkungan sekitar terhadap pendidikan dan tumbuh kembang anak

Yang pertama yang akan kita bahas terlebih dahulu adalah tentang keterlibatan orang tua dan lingkungan sekitar terhadap pendidikan anak. Ada beberapa point yang akan kita bahas diantaranya :

Apakah keterlibatan keluarga merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung pendidikan anak?

Kenapa penting ?

    Hmm...Saat ini kita sedang berada di zaman dimana teknologi sudah sangat maju dan menjadi keperluan sehari-hari. Penting sekali untuk keluarga/orang tua untuk menyadari peran mereka dalam pendidikan anak. Banyak hal yang dapat kita lakukan agar dapat mendukung anak-anak kita misalnya, Mendampingi anak saat sedang belajar atau mengerjakan tugas sekolah, Menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan dirumah. Mensupport anak kita jika memang diperlukan adanya les tambahan untuk meningkatkan prestasi buah hati kita.

    Adapun hal lainnya Ayah dan Bunda perlu melibatkan diri atau komunikasi yang baik dengan pihak sekolah/guru. Tentunya dengan berperan aktif untuk mendukung kegian anak kita disekolah baik formal maupun informal.


     Di Zaman Now ini kita tentunya sudah akrab dengan media sosial, salah satunya aplikasi media sosial yang cukup terkenal adalah Whatsapp. Nah dengan membuat grup yang berisikan orang tua murid dan guru, orang tua dapat berkomunikasi dengan baik tentang info seputar pendidikan anak kita, pekerjaan rumah, Tugas dan bahkan kegiatan lainnya dapat didiskusikan di grup whatsapp tersebut.

    Di Era Kekinian saat ini tidak hanya ayah yang bekerja, bahkan saat ini bunda-bundanya pun sibuk bekerja, walaupun tidak semua ngantor, Namun pekerjaan seperti toko online di rumah ternyata juga menguras tenaga dan waktu. Dari mulai memasarkan, melayani seputar pertanyaan customer bahkan sampai dengan pengantaran. Bunda zaman now sibuk melakukan banyak hal  belum lagi jika harus meluangkan waktu bolak-balik ke sekolah anak,

    Meryliana (32), Bunda dari Akmal Rabbani (7), selain sebagai ibu rumah tangga, dia juga menjalankan bisnis olshop dan catering. Karena keterbatasan waktu maka komunikasi antara ortu murid dan guru jadi tidak maksimal. Dia menceritakan berkomunikasi dengan guru anaknya hanya beberapa kali dalam sebulan,  Namun ia tidak ketinggalan info seputar pendidikan anaknya, karena mempunyai grup whatsapp tadi. Dengan kata lain di era kekinian ini kita dapat memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi ini tadi sebagai sarana komunikasi dan pendukung pendidikan anak.

    Sahabat Keluarga yang saya kagumi, Peran keluarga dalam pendidikan sama pentingnya dengan peran seorang guru, Keterlibatan kita dirumah dan disekolah sangat membantu kemajuan pendidikan mereka, kerjasama yang baik dengan pihak sekolah/guru akan mengantarkan kesuksesan dalam meraih harapan mereka.



    Oh iya...Selain itu Orang tua perlu mendorong dan menyemangati, memfasilitasi anak kita dengan sebaik mungkin agar anak kita lebih rajin belajar dan berprestasi. Adapun dari peran orang tua dalam pendidikan ini bukan hanya sekedar materi dan melalui kata-kata saja, akan tetapi pendidikan juga berkaitan dengan norma, tata krama, sopan santun hingga pembentukan pola berpikir seorang anak.

    Yaa keterlibatan orang tua dalam pendidikan harus dapat memberikan penjelasan mengenai hal yang baik dan juga buruk. Hal terpenting dalam peran orang tua dalam pendidikan adalah orang tua harus memberikan pemahaman mengenai hal yang boleh dilakukan dan juga tidak boleh dilakukan.

    Saling mendukung kegiatan positif, keterbukaan, melakukan aktivitas bersama dan kerja sama yang baik didalam serta diluar rumah serta komunikasi yang baik bersama keluarga sudah menjadi keharusan, kita sebagai orang tua yang sadar dalam pendidikan perlu memahami dan memulainya tidak pernah ada kata terlambat.

     Peran orang tua yang lainnya yaitu menghindari bahasa kasar dan juga kotor, dan menggunaan tata bahasa yang lebih sopan dan santun. Begitu pula dengan perilaku atau kebiasaan anda sehari-hari. Hindarilah kebiasaan buruk di depan anak-anak anda, seperti memukul, merokok dan kebiasaan-kebiasaan lainnya yang tidak pantas. juga mematuhi aturan rumah, diluar rumah (sekolah) serta  menjauhkan anak kita dari lingkungan sosial yang buruk agar anak kita nantinya menjadi anak yang berkepribadian baik, sopan dan santun.

    Kemajuan teknologi saat ini diibaratkan seperti sebuah pisau, jika salah  menggunakannya dapat membuat hal yang merugikan dan jika benar akan sangat baik dan bermanfaat. Contoh yang saat ini ramai diperbincangkan adalah maraknya penggunaan smartphone oleh anak-anak dibawah umur sampai dengan dewasa. Maka jika tidak kita kontrol dan awasi akan banyak hal negatif yang dapat merusak buah hati kita, mulai dari tontonan video porno, game-game kekerasan, kata-kata yang kasar dan tidak pantas serta lupa waktu ketika bermain game seharian sehingga lupa belajar, mengerjakan tugas sekolah apalagi membantu orang tua melakukan pekerjaan rumah.

    Adapun ciri-ciri anak kita ketika kecanduan gadget/smartphone diantaranya yaitu emosi berlebihan,menjauh dari aktivitas sosial, bahkan ada yang sampai menangis ketika gadgetnya diambil, ataupun mereka selalu menghabiskan banyak waktunya di depan gadget. Ketika anak-anak memainkan gadgetnya hanya selama 4 jam berturut-turut akan terjadi kekakuan otot bahkan dapat mempercepat minus di mata anak. Jika anak itu mempunyai faktor keturunan minus akan mempercepat terjadinya minus.

    Orang dewasa yang terlalu lama menggunakan gadget bisa lelah matanya. Apalagi anak-anak yang matanya masih dalam pertumbuhan, Kita cenderung memanjakan anak. Bahkan sengaja membelikan gadget sebagai hiburan atau mainan padahal usia si anak masih terlalu dini. Dampak buruk lainnya yaitu tidak hanya merusak mata, banyak dampak negatif lain yang ditimbulkan. Rasa sayang terhadap anak harus dipertimbangkan dampak buruknya. Tidak hanya mengganggu kesehatan, gadget bisa membuat anak kebanyakan diam. Dimana pada usia tersebut, anak seharusnya berlari, melompat, bermain dengan teman sebayanya untuk tumbuh kembangnya.


   Namun hal positif nya juga banyak sekali diantaranya video, modul, serta buku-buku pembelajaran, game-game edukasi, pembelajaran serta meningkatkan kreativitas anak, musik dan lagu-lagu yang ceria juga menyenangkan yaitu mereka belajar sambil bermain,hal lainnya yaitu mencari referensi dan tugas-tugas sekolah. nah ada banyak manfaat lainnya juga melalui  majunya teknologi teknologi. Dan disitulah peran orang tua harus maksimal untuk memilih mana konten yang baik dan tidak baik. Selain itu juga tugas kita sebagai orang tua harus mengawasi maksimal penggunaan smartphone pada anak. Dengan cara pembatasan waktu bermain maksimal 3 jam sehari, alihkan dengan aktivitas-aktivitas kreatif, dan proteksi langsung di smartphone kita untuk konten konten dewasa dan kekerasan.

    Ayah dan Bunda harus bisa menghibur atau membujuk tidak lah salah memanjakan anak. Namun tetap harus dipantau. Dan, sebisanya di hadapan anak, orangtua juga tidak ikutan sibuk dengan gadgetnya. Harus kontrol berapa lama anak bermain, ini kembali ke pengetahuan orangtuanya.


Yukss...Mengisi Ramadhan Ini dengan Membaca

Marhaban Ya Ramadhan. Selamat Menyambut Bulan Suci Ramadhan.      Disela-sela Melaksanakan ibadah puasa hendaklah sembari kita isi den...